Monday, October 31, 2016

Perjalanan Promil Episode 1 - Analisis Sperma

Bismillah. Semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat buat pasangan2 yang belum kunjung dikaruniai keturunan seperti kami. Mulai yaaa....

24 Oktober 2016 adalah tanggal dimana tepat kita sudah menikah selama 1th. Tapi tanda2 hadirnya buah hati belum juga menampakkan dirinya. Orang tua juga mertua, tetangga-tetangga, sodara2, mulai sering banget nanyain masalah ini. Dan kita cuma bisa senyum sambil bilang "doain aja...".

Berbagai macam asupan alami hasil searching google dan blogging sudah kita coba. Minum susu kambing, makan tauge, konsumsi vitamin E dan asam folat, minum madu penyubur, dan coba rutin minum jus diva sudah jadi makanan rutin kita sehari2. Terakhir suami merutinkan makan buah tomat dan semangka. Tapi tetap usaha kita blm di ACC juga sama Allah buat diberikan keturunan.

Bulan Agustus lalu, orangtua menyarankan kita untuk menjalani pengobatan alternatif. Itupun hasil info dari tetangga yang berhasil dari pengobatan itu. Katanya dipijat dibagian rahim. Agak serem sih sebenernya. Akhirnya kita coba Cari alamat yang disuruh. Mungkin enggak jodoh dan belum rejeki, kita sama sekali tidak bisa menemukan rumah Tukang pijat itu. Mungkin bukan jalannya Dari Allah untuk kita buat dateng ke Tukang pijit Kali ya.

Bulan Oktober tiba, saya dan suami yang emang sudah berkomitmen untuk apabila program alami belum membuahkan hasil, kita akan mulai program ke dokter kandungan. Setelah googling, ditentukanlah hari kapan saya harus berkonsultasi. Yaitu hari ke-2 Menstruasi.

Kita pertama Kali berobat ke dr. Irnawaty Muhadji Sp.OG di RS Limijati. Kita memilih dokter itu Karena memang jadwal yang masih ada jam segitu ya dokter itu. Tadinya Mau ke dokter yang direkomendasiin blogger dan beberapa teman kuliah. Tapi harus booking jadwal dan hari itu sudah full booked. Ribet. Sedangkan hari ke-2 menstruasi saya kadang sulit terprediksi. akhirnya pilih dokter yang agak flexible.

Awal periksa saya di periksa USG perut bukan transvaginal. Berharapnya sih transvaginal. Tp ternyata enggak. Alhamdulillah dokter nya bilang ga ada apa2 sama rahim saya. Tidak terlihat adanya kista ataupun miom. Dan memang menstruasi saya lumayan teratur dan jarang menimbulkan nyeri hebat. Kalau orang2 kan klo menstruasi bisa sampai pingsan, Alhamdulillah saya ga sampai segitu nya. Nyeri nya pun msh dalam tahap wajar. Setelah di periksa dokter memberikan Surat rujukan untuk suami melakukan analisis sperma. Dan menyuruh kontrol hari ke-14 pasca menstruasi untuk dilihat ukuran sel telur saya. 

Suami Alhamdulillah sudah siap dengan segala konsekuensinya. Baik itu mental dan financial. Oh ya biaya awal berobat ke limijati saya dikasih free consultation. Karena teman sejawat katanya. Alhamdulillah. Saya cuma bayar obat sekitar Rp. 272.000 dan biaya administrasi Rp. 20.000. Obatnya itu Clomiphen Citrate sama Inlactin.

Sebelum analisis sperma, dokter nyaranin untuk absen berhubungan selama 3hr. Karena kebetulan saya sedang haid dan terakhir berhubungan sehari sebelum haid. Kita memutuskan untuk melakukan analisis sperma hari ke-4. Kita di rekomendasi kan analisis sperma di RS. Limijati Lt. 5 bagian BFC (Bandung Fertility Center). Tempat nya program bayi tabung dan terapi kesuburan.

Sebenernya beberapa minggu lalu saya dan suami inisiatif buat analisis sperma di prodia wastukencana Bandung. Cumaaaa Karena itu pengalaman pertama suami, dan di prodia itu tempat *pengeluarannya* kurang nyaman, suami stress bukan main. Alhasil air mani yg keluar cuma dikit dan hasil test nya ga bisa dibaca.

Lanjut ke analiais sperma di BFC. Sekedar info klo BFC di limijati itu buka jam 9. Kita dateng kepagian. Jam stgh 9 udh di tempat. Jadinya kita nunggu. Suami udh saya siapin handuk, dan baju ganti. Sebelum nya juga dia gamau Mandi krn bakalan Mandi lagi setelah tes SA (sperma analisis).

Pas masuk ruangan BFC, kesan pertama saya dan suami ngerasa mewah banget, nyaman, bersih, dan wangi. Setelah daftar, kita dipanggil ke ruangam khusus. Ruangannya remang2 kaya motel di film2 Korea. Ada kasur kecil ukuran single, TV (tapi gatau gimana Cara nyalainnya), kamar Mandi dan wastafel. Nyaman banget dibanding waktu ke PR*dia. Bisa langsung Mandi lagi.

Karena mungkin tempat nya nyaman. Suami lebih rileks dan cepet keluar nya. Jumlah air Mani yang keluar pun lebih banyak dibanding analisis pertama. Akhirnya suami langsung Mandi, trus pulang dan melupakan akan bagaimana hasil SA nya. Biaya untuk analisis sperma di BFC Limijati itu Rp. 350.000 lebih murah Dari lab2 tapi kualitas dan tempat nya nyaman banget. Worthed laaaah. TOP.

Hasil SA baru bisa diambil keesokan harinya jam 3-4 sore. Setelah buka hasil nya. Jeng jeeeeng. Hasil nya menakjubkan. Hasil analisis sperma suami Severe Oligoasthenoterathozoospermia. Lengkap sudah diagnosisnya. Saya jelasin ya.... Oligo artinya jumlah sperma nya sangat sedikit, sperma suami hanya sekitar 3jt Dari yang seharusnya >15jt. Jadi hanya ada 1jt sperma/1ml air Mani yang keluar. Trus Astheno artinya gerakan sperma nya lemah, untuk yang immotile atau yang enggak bergerak sama sekali hampir 75%. Dan terakhir terato artinya bentuk nya abnormal entah itu bagian kepala ataupun ekornya. Morfologi normal nya 0%. Sama sekali ga ada morfologi sperma yang normal.

Setelah baca hasil nya dan konsul kembali ke dr. Irnawaty, kita dirujuk ke spesialis urologi. Takutnyaaa... Suami ada varikokel Karena hasil SA kurang bagus. Suami setelah itu sempet ngedown. Stress. Lebih sering diem dan merenung. Klo ngobrol via telfon pun kedengeran kurang semangat. Tapi saya coba ikhlas dan pasrah. Mungkin ini ujian Dari Allah buat kita supaya kita jauh lebih dekat sama Allah.

Sekarang setelah suami google dan mendapat pencerahan kalau masih bisa diobati, suami mulai semangat dan ceria lagi. Masih ada harapan. InsyaAllah. Allah Pasti tidak akan membebani hambanya diluar kemampuan hambanya. Percaya.

Untuk pengobatan alami, suami rutin makan semangka setiap hari dan buah tomat sesekali *Karena beliau ga terlalu suka tomat. Untuk perjalanan dan cerita ke spesialis urologi kita lanjut di episode berikut nya.

Semoga Allah permudah ikhtiar kita. Aamiin. Bismillah. :')