Sunday, October 29, 2017

Once upon a time...

Kali ini saya Mau cerita tentang Maha Dasyat nya Skenario yang Allah buat untuk makhluk Nya. Yang bahkan diluar nalar duniawi dan rasanya seperti ajaib.

2th selama menjalani lika-liku pernikahan kami, tak pernah terbayangkan bahwa cerita hidup dan jalan rejeki yang Allah beri akan se-sempurna ini. Saya dan suami lebih banyak kufur daripada bersyukur akan nikmat yang Allah beri. Astagfirulloh. Astagfirulloh. Astagfirulohal'adziim. T.T

Bayangkan, sehari sehabis pesta pernikahan saja kami sudah melupakan nikmat nya menikah. Yang bahkan banyak diluaran Sana masih bermimpi dan berkhayal untuk bisa segera bertemu jodohnya atau terkumpul Rizki nya untuk segera menikah. Kami bukan sibuk bersyukur tapi sibuk berharap harapan baru akan hadirnya buah hati. Padahal menikmati peran baru sebagai suami istri pun belum lengkap dijalani.

Tapi Allah terus mencurahkan cinta kasih dan rejeki yang luar biasa kepada kami walaupun kami jarang sekali bersyukur. Yang baru kami sadari saat ini saat potongan puzzle selama 2th ini mulai terangkai berbentuk cerita yang jika dijadikan Skenario film akan jadi film yang bermakna.....

Belum genap 1 minggu menikah kami sudah bisa beli Mobil baru. Saya sudah punya tempat praktek pribadi. Belum lagi saya mendapat kesempatan dapat tempat tinggal Kontrakan baru yang baru saja dibangun. Semuanya saya dan suami Isi dengan perabot2 baru; Kasur baru, Lemari baru, kompor baru, dan TV baru. Bahagia layaknya para Pengantin baru yang sedang membuka lembaran hidup baru.

Bulan demi bulan dijalani, Allah tak henti memberi banyak kejutan. Kami tak pernah kekurangan rejeki. Allah mudahkan kami untuk bisa menabung setiap bulan yang pada akhirnya tepat setahun pasca menikah, kami mendapat hadiah motor dari bank tempat kami menabung. Kami senang tidak terperi. Bergulat batin apakah ini mimpi atau kenyataan.

Capaian-capaian kecil yang kami impi-impikan sebelum menikah pun lambat laun Allah permudah. Bisa jalan-jalan, bisa makan enak, bisa ajak orang tua senang-senang, bisa beli sesuatu barang, jadi moment terbaik selama kami menjalani 2th pernikahan ini yang kadang lupa untuk kami syukuri. Padahal kami tak pernah membayangkan akan seperti apa kehidupan kami setelah menikah. Yang kata banyak orang bilang bahwa Rejeki makin berlipat setelah menikah mulai terasa oleh kami. 

Tapi....Jarak dan waktu selalu jadi kendala saya untuk tidak bersyukur akan nikmat maha sempurna yang Allah beri untuk kami. Saya lebih banyak mengeluh, marah-marah, sedih, Karena rasa kesepian dan lelah berjauhan dengan suami. Kadang hampir menangis tiap malam dan menyalahkan keadaan. Beruntung, suami saya tipe orang yang luar biasa sabar, tak pernah terdengar nada melengking, atau hentakan saat lelah mendengar keluh kesah istri nya yang hampir tiap hari mengeluh.

Astagfirulloh astagfirulloh..... Astagfirullohhal'adziim......

Belum lagi masalah keturunan. Hampir setiap obrolan tentang ini kami selalu berselisih paham. Saya yang tipe orang medis apa-apa Harus sesuai protap dan SOP dan suami tipe orang teknik yang lebih memilih praktek ketimbang teori membuat kami sering berdebat satu sama lain. Setahun belakangan jadi taun terlelah bagi kami. Selain Harus selalu berdebat, kami Harus menjalani berbagai pemeriksaan dan mendapat hasil yang kurang membahagiakan.

Tapi Allah selalu membuat kami sadar bahwa setiap segala sesuatu ada waktu terbaik nya. Kami diajarkan untuk selalu bersabar dan besyukur. Allah beri kesedihan tapi diujung Sana Allah janjikan Kebahagiaan. Akhirnya tepat 2th pernikahan kami, kami dikaruniai 2 garis merah pada test pack kehamilan. Dan Allah permudah untuk menghidupkan janin yang saya kandung dalam keadaan sehat tanpa keluhan apapun walaupin kondisi saya saat itu masih berjauhan dengan suami dan Harus menempuh perjalanan 8 jam setiap Kali ingin bertemu keluarga. Allah maha Baik. Allah maha segala-galanya. :')

Tak berhenti dari situ, Allah selalu mencurahkan kebaikan nya pada kami. Tepat saat saya pindah ke Bandung untuk mencari ridho suami, mertua sudah menyelesaikan renovasi rumah untuk bisa kami tinggali. Saya dan suami pun tidak kebingungan mencari tempat tinggal setelah pindahan dari Pangandaran. T.T sesempurna itu rejeki yang Allah limpahkan pada kami.

1 bulan pasca pindahan sambil bebenah di rumah baru, saya blm kunjung mendapat pekerjaan pengganti. Tapi Allah lagi-lagi Maha baik. Saya mendapat lowongan untuk mengisi tempat praktek di daerah dekat rumah. Penghasilan nya pun lumayan. Alhamdulillah. Sampai pada akhirnya mendapat rejeki untuk bisa kembali bekerja di Puskesmas tidak jauh dari rumah.... Alhamdulillah.

Ditambah lagi saya dan suami mendapat rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka sehingga kami bisa mulai membeli rumah baru. Walaupun Harus dengan mencicil....

Allah lagi, Allah terus, lagi-lagi Allah. Allah yang karuniakan skenario sesempurna ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah ya Allah.
Maafkan kami yang masih lalai dalam beribadah kepadamu padahal nikmat yang Engkau beri sungguh tak pernah lalai dan selalu sempurna. T.T

Astagfirulloh... Astagfirulloh hal'adziim.

Thursday, October 26, 2017

Alhamdulillah

Subhanallah Walhamdulillah Walaailaahailallah Allahuakbar...

Alhamdulillah... Akhirnya penantian kami selama 2th ini terbayar sudah. Tepat di hari ulang tahun pernikahan kami yang kedua, 2 garis Merah itu muncul. Awalnya Samar, namun lama-lama mulai terlihat jelas. Saya Positif!!!!

Tak pernah terbayangkan bagaimana rasanya mendapat hasil positif pada test pack yang masih tersisa satu buah di laci lemari kontrakan. Yang pernah sempat membuat trauma untuk menggunakannya setahun yang lalu. Hehehe.

Cerita ini di mulai ketika hari ke 29, perut saya terasa keram mules seperti Mau haid. Sudah hopeless saja, mungkin ini memang pertanda akan datang Haid. Ga terlalu sedih juga Karena sudah biasa. Akhirnya setiap pergi saya bawa pembalut. Bahkan dipakai. Takut kalau-kalau bocor di jalan. Saya tunggu sampai hari ke 32 darah haid tak kunjung keluar. Perut keram mules pun semakin berkurang. Saya tetep biasa saja krn pernah mengalami haid keluar di hari ke 35. Tp rasa penasaran itu muncul. Penasaran untuk mencoba melakukan tes dengan test pack yang ada.

Kemarin...sesaat sebelum ambil wudhu untuk sholat subuh saya coba tes urin. Setelah ditunggu beberapa detik, mulai terlihat 1 garis. Hanya 1 garis. Hopeless. Saya pun melanjutkan mengambil air wudhu. Sebelum bergegas sholat subuh, saya intip lagi hasil tes urin tadi. Sekarang garis nya ada 2!! Tapi garis satu nya masih sangat amat Samar.

Saya mulai deg2an, kepikiran apakah saya benar2 Hamil???. Saya pun mencoba tenang. Tetap kalem melaksanakan sholat subuh dan membaca Al-Ma'tsurat. Setelah selesai saya pandangi lagi tes pack nya. Tetap 2 garis. Saya kabari suami lewat foto WhatsApp. Suami bingung. Saya juga bingung. Hahahaha.

Akhirnya kita memutuskan untuk tetap berdoa semoga ini kabar baik untuk kami bahwa di dalam perut saya memang ada janin yang sehat dan berkembang dengan baik.

Kini kami Hanya bisa menunggu sampai Nanti tiba di minggu ke 7 saat saya pulang ke Bandung untuk memastikannya dengan pemeriksaan USG.
Semoga sehat. Semoga berkembang. Dan semoga selamat sampai Nanti kita berjumpa. Aamiin. Aamiin. Aamiin yaa Rabbal'alamiin.

Robbii hablii minaasshoolihin.