Saturday, March 30, 2019

Roseola oh Roseola

27 Maret 2019 Rafif tepat berusia 9 bulan. Pun tepat harus imunisasi campak. Tapi sayang.... Tepat dihari ulang bulannya dia tiba2 demam. Demamnya tidak main-main. Mendadak suhu tubuhnya naik sampai 40derajat celcius. Saya panik. Saya coba menenangkan diri sambil menunggu suami pulang. Saat itu pukul 3 sore.
Setelah suami pulang, saya langsung bercerita dengan khawatir dan panik dan langsung mengajak pergi ke rumah sakit. Setibanya disana, dokter menyatakan bahwa bila anak tiba2 demam tinggi mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi Virus. Tapi untuk meyakinkan lebih baik dilakukan pemeriksaan lab yaitu darah rutin.
Setelah setuju untuk dilakukan pemeriksaan lab dan keluar hasilnya, semua menunjukkan angka normal. Kesimpulan sementara rafif tidak terkena infeksi bakteri maupun DBD. Dokter hanya meresepkan obat penurun panas dan imun drop untuk daya tahan tubuhnya. Serta menyarankan untuk kontrol di hari ke3.
Hari ke 2, rafif masih terus demam tinggi. Saya coba kasihkan obat penurun panasnya, turun. Namun saat efek obatnya hilang, rafif kembali demam tinggi. Begitu seterusnya sepanjang hari. Tapi alhamdulillah dia masih mau makan dan menyusu. Hanya sedikit rewel ketika mulai demam.
Hari ke 3 saat jadwal kontrol, rafif masih juga demam. Saya dan suami akhirnya memutuskan untuk kontrol ke rumah sakit. Disana rafif kembali dilakukan cek darah namun lebih lengkap. Ada NS1 dengue dan CRP. Namun lagi2 hasilnya bagus semua. Dengue negatif, CRP pun negatif. Dokter malah memberikan resep antibiotik dan 2 macam vitamin.
Kamipun pulang dengan banyak pertanyaan. Rafif sebenarnya sakit apaaa.
Keesokan harinya hari ke 4, demam rafif mulai turun tanpa pemberian obat penurun panas dan antibiotik. Alhamdulillah. Tapi di wajah, perut, punggung mulai muncul ruam merah. Berkelompok dan banyak. Demam reda, ruam merajalela. Saya pun mengingat2 gejala ini, teringat anak teman saya pernah mengalami hal serupa. Saya pun bertanya. Ternyata itu penyakit roseola infantum.
Roseola infantum adalah penyakit akibat virus herpes yang biasanya menyerang bayi berusia 9-12 bulan. Gejala yang dialami adalah peningkatan suhu tubuh mendadak dan tinggi diatas 39 derajat selsius. Saat deman turun mulai muncul bercak kemerahan atau ruam di bagian dada punggung dan bisa menyebar ke bagian wajah dan leher. Bercak merah tersebut bisa berupa timbul maupun datar.
Setelah mencari tahu, saya mulai lega. Untungnya saya tidak buru2 memberikan rafif antibiotik. Karena rafif ternyata memang terkena infeksi virus yang tidak membutuhkan antibiotik. Rafif hanya perlu istirahat dan makan serta minum yang banyak.
Selama sakit, tidak berkurang kelincahan dan keaktifan dia. Alhamdulillah.

Semoga rafif segera sembuh dan selalu sehat. Aamiin. Ayah sama ummi sayang sama rafif. I love you so much dear. Kiss kiss.

No comments:

Post a Comment